Carrot Clarinet Linsey Pollak, Ridwan Kamil: Creativity and Design For Sosial Changes In Cities, dan Perempuan Dibalik Creative Space di Bandung


Carrot Clarinet Linsey Pollak

Video ini membagikan trik untuk membuat clarinet dari sebuah wortel, Linsey mengatakan bahwa ia sangat menyukai kreatifivitas karena dan menggabungkan 2 hal objek yang berbeda dan membuat ide yang baru misalnya saja seperti  wortel dan saxophone yang ia tunjukkan pada sebuah acara, dia membagikan cara atau trik yang mudah untuk membuat klarinet wortel.
Yang pertama, Potong ujung wortel menggunakan pisau. Kedua mengukur wortel dengan penggaris atau sejenisnya dan menandai enam jari di wortel dengan ukuran 12 milimeter, ketiga lubang wortel pada bagian yang sudah ditandai tadi, jika semua sudah selesai dilakukan lalu gunakan corong clarinet pada ujung depan workel, dan klarinet pada ujung bawah wortel. Maka kita dapat memainkan wortel tersebut sebagai alat music klarinet.



Ridwan Kamil: Creativity and Design For Sosial Changes In Cities

            Pak Ridwan Kamil mengatakan bahwa  dasarnya setiap orang itu memiliki kreativitas, dan indonesia pada masa depan hanya dapat diselamatkan oleh manusianya.  sehingga ia lebih fokus kepada creativity and Human, pak Ridwan Kamil merupakan seorang Arsitek dan juga seorang Dosen di Universitas Institut Teknologi Bandung (ITB). ia juga bergabung pada komunitas Bandung Creativity City Forum, beliau juga Arsitek yang merancang bangunan gedung tsunami Banda Aceh.
            Ridwan kamil mengatakan masa depan perabadan manusia itu berada di sebuah kota, jika salah mengelola kota maka hancur peradaban, kota yang stres akan melahirkan generasi yang stres. Ridwan mengkreasi ide-idenya dari hal-hal yang menurut kita tidak lazim, ia menggunakan 30 ribu botol bekas kratindeng yang dijadikan sebagai bahan untuk membangun rumahnya.
            Kreativitas harus merubah permasalahan masyarakat buat apa gunanya teknologi tinggi tapi ada kekumuhan, dan  kreativitas yang akan menyelamatkan kotanya sendiri. Ekonomi kreatif sendiri kurang di hargai di Indonesia berbeda dengan negara-negara diluar Indonesia yang sangat menhargai . Ada 4 tipe pemuda di Indonesia menurut pak Ridwan Kamil
1.  Pintar tidak peduli (tidak bangga dengan Indonesia
2.  Pemuda yang peduli tidak pintar
3.  Tidak pintar tidak penduli
4. Pintar dan peduli
             Kalau kita dapat melahirkan pemuda yang peduli maka indonesia dapat menjadi negara yang aman, nyaman yang ditinggali. Salah satu kata motivasi atau inspirasi pak Ridwan Kamil adalah kalau kamu ingin merubah sesuatu maka jadilah perubahan itu sendiri.


Perempuan Dibalik Creative Space di Bandung
            Tamara samarita merupakan pebisnis muda, bisnis yang di gelutin dibidang kuliner ada hauce dan kerang ajaib, di bidang transportasi ada Taxi Bike, kalau di Creative space ada Taman  Tengah dan Rumah Kedua. Tamara juga merupakan seorang Dosen di Universitas Padjajaran di Fakultas Telekomunikasi.
            Tamara fokus kepada Taman Tengah dan Rumah Kedua dan menghasilkan bisnis-bisnis baru yang dapat bertemu dengan orang-orang baru dan  dapat menemukan ide-ide baru, fashion yang oke. Di  zaman milenial butuh creative space karena memang banyak mereka (orang) yang  memiliki ide, fashion, dan kreatifitas tetapi tidak memiliki tempat untuk menyalurkannya. Sehingga di Taman Tengah dan Rumah Kedua dapat menjadi tempat penyaluran ide, fashion, maupun kreatifitasnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW WORKSHOW: ASEAN ENTERPRENEURSHIP NETWORK

4 Sharing Olshop Instagram Sukses dan Cisco The Future of Shopping

Seminar Pengusaha Tiongkok Jack Ma Bagaimana Menghadapi Tantangan di masa Depan